Jumat, 21 November 2014

Samsung Tablet Galaxy Tab 7.7 Android Honeycomb

Revo Flasher - Samsung launched the successor to its original Galaxy Tab tablet, one year after first showing off the 7-inch Galaxy Tab at last year’s IFA trade show in Berlin. That Samsung would refresh that initial model, and bring its naming convention more in line with the other tablets in the company’s lineup (the Galaxy Tab 10.1 and Galaxy Tab 8.9) was predictable. That Samsung would include a Super AMOLED Plus display on such a large screen was less of a given, but no less welcome.
  A year ago, some observers had theorized that Samsung might include an AMOLED display on its first Galaxy Tab. But the company didn't show off its 7-inch Super AMOLED Plus display technology until November 2010. The panels—actually 7.7 inches—went into mass production in August 2011, so the use of Super AMOLED Plus makes total sense for the next-generation 7-inch-class Tab.

The display brings the benefits of Super AMOLED Plus (bright display, vibrant colors) together with a sharp resolution—1280 by 800 pixels. That makes it the highest-resolution display on a tablet we’ve seen. So far.

The Tab’s introduction today, as with the Samsung Note, was a worldwide unveiling. As of now, according to Samsung, there are no plans for it to come to the U.S. market. That said, fall CTIA isn’t far away—and I fully expect we will have news coming from Samsung about Tab 7.7’s U.S. availability just in time for the final holiday shopping crunch.

The Tab 7.7 packs a 1.4GHz dual-core processor (no word on the type of CPU) and Android 3.2v Honeycomb (not clear what the “v” stands for on the spec sheet, though this does include Samsung’s TouchWiz UX interface). Like Samsung’s other Galaxy Tab introductions this year, the 7.7 distinguishes itself with its slim and sleek design. The Tab 7.7 measures 7.89 millimeters thin, or 0.31 inch, practically two-tenths of an inch less than the original Galaxy Tab’s depth.


The new model is lighter, too: It weighs only 335 grams (0.75 pound), which shaves a full tenth of a pound off the weight of last year’s model, and makes this tablet one of the lightest on the market. That weight also helps to make this device the first tablet to seriously begin to close the gap between tablets and dedicated e-readers with E Ink displays. Granted, e-readers now hover around the half-pound mark, but the Tab 7.7’s progress in shedding weight is noteworthy, nonetheless.

Another less touted, but notable inclusion: Universal Remote Control functionality, so you can control your home entertainment system components directly from the tablet. (Presumably this capability uses a built-in IR blaster, but that wasn’t stated on the available spec information.) After trying out a URC on the newSony Tablet S, I’m convinced this will be one of the must-have features for a tablet going forward.

The connectivity options in this model are strong. The Tab 7.7 supports HSPA+ 21mbps networks, Wi-Fi 802.11 a/b/g/n (on both 2.4GHz and 5GHz bands), and Wi-Fi Channel Bonding for improved Wi-Fi performance. As announced in this worldwide version, the Tab 7.7, like the original Tab, supports voice calls. Assuming the 7.7 comes stateside, though, I would expect we’d lose the voice capability, just as we did on the original Tab. (Memo to U.S. carriers: Some consumers actually want their tablet to be capable of acting as their phone, too.)

Samsung says the Tab 7.7’s 5100 mAh battery will provide up to 10 hours of video playback.


The unit will come in 16GB, 32GB, and 64GB capacities, with a microSD card slot on board for up to 32GB of files. The cautious language of Samsung’s press release indicates a dangerous trend forming, though. The company specifies the microSD card slot is for “direct media files transfer” only, something that Sony did with its Tablet S as well. I don’t like this trend one bit: Consumers are used to card slots supplementing their storage, not being used solely as a transfer mechanism.

Clearly, with this announcement, as well as the recent release of theAcer Iconia A100 and others, the 7-inch-tablet market has a new lease on life. Now all we need is Samsung’s release timing and pricing, which I expect we’ll hear more about by October.

Source : pcworld















Selasa, 18 November 2014

Panduan membuat aplikasi android Multiscreen pada App Inventor

Revo Flasher - Membuat aplikasi android dengan menggunakan block baru yaitu open another Screen, yang ada pada Built-in > Control > open another Screen :














Misal kita memiliki 2 layar, dan ingin berpindah dari layar satu ke layar 2 dan sebaliknya maka caranya adalah kita terlebih dulu membuat 2 layar di jendela Desain App Inventor kita. Jangan lupa untuk menambahkan layar kedua, adalah dari menu Add Screen




Kemudian menempatkan Button (Tombol) sebagai triger untuk berganti layar tersebut, menggunakan block button.click dan menempatkan block open another screen didalamnya. Setelah itu tambahkan block text, dan ubah textnya dengan nama layar yang ingin kita panggil.




Attention Please

Yang perlu diingat adalah, ketika mencoba aplikasi dengan multiscreen ini, saat sekarang (Maret 2012) masih belum berfungsi pada emulator, akan ada pesan "Switching forms is not currently supported during development" jadi harus dipackage dan didownload ke Handset Android kita untuk mencobanya. 


Dan ketika kita bekerja dengan dua layar, antara layar satu dengan yang lainnya, ketika akan meng-edit Block, pastikan berada pada Block Editor yang sesuai dengan layar, yaitu dengan memilih layar terlebih dulu pada jendela Desain App Inventor.

Silahkan coba latihan diatas, dan lihat apakah fungsi dari block close screen? :) , jangan lupa mencoba-nya di http://beta.appinventor.mit.edu , server app inventor baru dari MIT.

Buat yg belum tahu apa itu App Inventor cek disini Apa itu App Inventor atau memulai App Inventor

Kamis, 06 November 2014

Cara Memulai Menggunakan App Inventor untuk Android

Revo Flasher Setelah sebelumnya di bahas 10 Aplikasi Android terbaik Google TV berikut ini adalah Cara Memulai Menggunakan App Inventor untuk Android. Untuk menggunakan App Inventor ada beberapa hal yang harus di siapkan terlebih dahulu, yaitu :

  1. > Memiliki Account Gmail terlebih dahulu, dan masuk –Log In  ke  http://www.appinventorbeta.com http://beta.appinventor.mit.edu/ , apabila anda belum memiliki Account Gmail maka terlebih dahulu mendaftar pada http://www.gmail.com
  2. > Setelah masuk anda akan diminta untuk membaca & menyetujui term of service dari google, klik pada tombol I accept the terms of service.



Gb. Term Of  Service

  


Untuk memulai App Inventor :
1.      Miliki Account gmail, http://www.gmail.com
2.      Masuk ke http://www.appinventorbeta.com http://beta.appinventor.mit.edu/
  1. 3. Download & Install Java 6 (1.6) dari http://www.java.com
  2. 4. Download & Install AppInventor_Setup_Installer_v_1_2.exe http://www.appinventorbeta.com/learn/setup/setupwindows.html 

  3. http://beta.appinventor.mit.edu/learn/setup/setupwindows.html
  4. 5. Install & Setting driver HP Android apabila ada
  5. 6. Have fun with App Inventor .. :D



  1. > anda akan dibawa ke halaman App Inventor Setup, dimana terdapat dua tahapan dasar pada setup yaitu :
    1. Pada platform windows, - apabila anda menggunakan Linux anda bisa download App Inventor setup untuk Linux :
v     Setup Komputer, yaitu memiliki komputer PC dgn syarat untuk Windows. Sistem Operasi Windows yang didukung Windows XP, Windows Vista, Windows 7
v     Telah menginstall Browser minimal Google Chrome 4.0 – rekomendasi  , Apple Safari 5.0 , Microsoft Internet Explorer 7, Mozilla Firefox 3.6
v     Menginstall Java 6– java 1.6, bisa juga java 1.7 yg bisa download di http://www.java.com,
v     Kemudian install AppInventor_Setup_Installer_v_1_2.exe yg bisa di download di http://www.appinventorbeta.com/learn/setup/setupwindows.html
http://beta.appinventor.mit.edu/learn/setup/setupwindows.html


Gb. App Inventor Setup


    1. Setup lingkungan Developing, yaitu :
v     Menggunakan Emulator,: pada penggunaan emulator tidak memerlukan setup diawal, karena tinggal diaktifkan dari blok editor.
v     Menggunakan Handset Android. - Kalau tidak ingin mengesetnya kita bisa langsung melakukan developing.
Setup Handset Android
Tahap ini dilakukan apabila anda ingin langsung mencoba hasil develop anda ke handset android. Pertama anda harus memiliki kabel data USB, dan menginstall driver handset Android anda. Hampir semua handset android di dukung oleh App Inventor, dan pastikan juga anda telah memiliki memory SD Card yang terpasang.
Setelah itu setting pada handset kita :
1.      Masuk pada home screen
2.      Pilih Setting > applications
3.      Pada Unkown sources di ceklist

Gb. Setting
4.      Pilih Development, ceklist pada USB Debugging dan Stay Awake 

Gb. Setting
Setelah itu koneksikan Handset anda dgn kabel USB Data ke komputer – dalam keadaan screen unlock, hingga akan muncul dua pesan notifikasi pada atas layar yaitu :
v     USB Connected, yang berarti handset telah terhubung ke komputer.
v     USB Debugging Connected, yang membuat App Inventor di komputer mengontrol handset.
Sampai disini berarti handset android kita telah siap untuk digunakan untuk mencoba aplikasi yang kita buat dengan App Inventor.

     Catatan :
Perlu diingat apabila anda menggunakan browser Mozila firefox agar semua berjalan lancar, apabila kita menggunakan fasilitas script  - NoScript extension , dan juga apabila ada firewall yang aktif, silahkan di konfigurasikan apabila mengganggu atau menghalangi koneksi developing. App Inventor akan mencari Setup secara otomatis, tapi apabila ada pertanyaan path lokasi App Inventor biasanya ada pada C:\Program Files\AppInventor\commands-for-Appinventor.

  1. > Setelah semua konfigurasi dan setting selesai, anda bisa langsung masuk ke lingkungan developing dengan melalui http://www.appinventorbeta.com http://beta.appinventor.mit.edu/ - apabila tadi masih login anda langsung akan dibawa ke jendela developing :


 Gb. Jendela Developing


  1. Klik pada New, dan mulai projek baru misal dengan nama Helloworld, kemudian klik pada tombol OK
  


Gb. Membuat Projek Baru


  1. Maka akan terlihat langsung projek kita



Gb. Projek Baru


Lingkungan Kerja App Inventor
Sebelum kita melanjutkan untuk memulai developing, kita mengenal terlebih dahulu lingkungan kerja pada App Inventor yang terdiri dari :
  1. Komponen Desainer – Component Designer yang berjalan pada Browser, digunakan untuk memilih komponen dan mengatur property.






Gb. Komponen desainer
Komponen desainer , terdiri dari :
    1. Viewer             : untuk menempatkan komponen dan mengaturnya sesuai tampilan yang diinginkan.
    2. Pallete              : adalah list dari komponen yang bisa dipakai
    3. Component list : merupakan tempat list komponen dari projek yang kita pakai
    4. Media              : mengambil media audio dan gambar untuk projek kita
    5. Properties         : ketika anda klik komponen pada viewer maka propertiesnya akan terlihat pada panel ini
  1. Blok Editor – Blocks Editor berjalan diluar browser, dimana digunakan untuk membuat dan mengatur behaviour dari komponen yang kita pilih pada komponen desainer.



Gb. Blocks Editor

  1. Emulator , digunakan untuk menjalankan dan mengetest aplikasi yang kita bangun. Ini sangat bermanfaat apabila kita belum menggunakan handset langsung, karena Emulator Android ini telah terintegrasi dengan baik.


Gb. Emulator

Ketiga Lingkungan kerja diatas, akan bisa tampil secara bersamaan dan secara bergantian juga berpindah kita akan menggunakannya dalam membuat aplikasi android dengan App Android.

Contoh Aplikasi Android WildLife Show App Inventor

Revo Flasher - Setelah artikel sebelumnya sudah dibahas  Cara Memulai Menggunakan App Inventor untuk Android Berikut ini adalah terjemahan bebas dari tutorial dari situs appinventorblocks , filosofi reused kita pakai disini biar hemat waktu, so silahkan untuk mempelajarinya :)

Pada projek WildLifeShow ini kita berlatih belajar App Inventor sederhana, dengan nama aplikasinya WildLifeShow, sebuah aplikasi sederhana untuk melihat gambar dan juga mengeluarkan suara. Jadi kita akan berlatih bagaimana memasukkan gambar, menggunakan tombol/button, dan juga menangani suara/sound.

      
    
     
1. Klik  pada tombol New



2. Beri nama projek, disini akan kita namakan WildLifeShow
    


3. Drag komponen VerticalArrangement  ke layar Screen1, ini akan kita gunakan untuk mendisplay gambar
     




4. Kita bisa mengatur properti dari komponen VerticalArrangement1 yang kita tempatkan pada screen, Width berarti lebar, kita set penuh, sedangkan tingginya 350 pixel, tidak penuh satu layar karena kita akan menempatkan tombol pada layar


5. Drag komponen Image, dan masukkan kedalam komponen VerticalArrangement1 




    Get a Label component and place it below VerticalArrangement1. Take note of the name of our Label component which is automatically set to Label1.

6. Masukkan komponen Label, ini untuk teks keterangan





7. Properti dari label yang kita seting , yaitu font bold, kemudian teks “Tap On A Button To Hear Them” , posisi teks Center, warna dari teks biru, dan Width Fill parent

     

   
8. Sekarang kita masukkan komponen HorizontalArrangement  , yang akan kita gunakan untuk menempatkan tombol.

     

   9. Masukkan tiga buah tombol/ button kedalam  HorizontalArrangement1
     
     

10. Seting properti dari tombol :


  • §         Teks Button1 : Elephant, Width : Fill parent, TextAligment ke Center dan Font Bold
  • §         Teks Button1 : Bird, Width : Fill parent, TextAligment ke Center dan Font Bold
  • §         Teks Button1 : Penguin, Width : Fill parent, TextAligment ke Center dan Font Bold

11. Karena kita akan menggunakan suara, maka ambil komponen Player dan masukkan di Screen1 bebas dimanapun,. Karena merupakan komponen non-visible, komponen Player secara otomatis akan ditempatkan dibawah jendela Screen1.

     
.
12. Sekarang kita akan merubah title Screen1 ke WildLifeShow.

     

13. Sekarang kita akan masukkan file gambar dan suara kedalam projek, dari menu media, upload file-file tersebut satu persatu. 











     

14. Sehingga akan terlihat seperti ini :

     

15. Kita telah selesai pada tahap mendesain komponen, sekarang kita akan memberikan behaviour agar komponen-komponen tersebut bisa berfungsi. Klik pada Open the Block Editor   

     

16. Tunggu beberapa saat, hingga muncul jendela Block Editor. Pada tab My Blocks, akan terlihat komponen-komponen apa saja yang sudah kita tempatkan pada jendela desainer. Sekarang kita akan mensetting fungsi tombol, yaitu pada Button1.


     

17. Secara fungsi kita menginginkan ketika tombol 1 ditekan maka gambar pertama akan muncul, maka ambil dari block set Image1.picture pada komponen image. Kemudian tempatkan didalam block Button1.Click yang ada.


     

18. Ini baru block pemanggil gambar, sedangkan gambarnya sendiri dgn nama elephant.png, maka dari tab Built-in ambil block text, masukkan kedalam block set Image1.Picture. Selanjutnya set teks ke elephant.png, untuk mengacu pada gambar yang telah kita siapkan.

    

     


     

   
     


19. Langkah selanjutnya, karena kita juga menginginkan ketika tombol diklik terdapat suara, maka tempatkan blok set player1.source to, tempatkan block acuan suara elephant.wav. Dan terakhir, pasang block player1.start, block ini adalah ketika tombol Button1 ditekan maka akan menyalakan suara yang kita set.
     



     

20. Lakukan langkah-langkah tersebut untuk, tombol 2 dan tombol 3 , sehingga akan terlihat seperti ini

     

21. OK, sudah selesai, package ke phone, baik emulator maupun langsung dicoba ke handphone, apabila ke emulator kita harus memulai emulator terlebih dahulu, dari menu New Emulator.